Pages

Monday, December 30, 2013

Pengajaran dari kejatuhan Kerajaan Islam Andalusia.

Kredit: Azmi Hussin


Pengajaran dari kejatuhan Kerajaan Islam Andalusia. Umat Islam di Malaysia perlu mengambil iktibar darinya.

Bingkisan ringkas dari pendakwah tersohor Mufti Zimbabwe, Mufti Menk. Perpecahan sesama umat Islam, cintakan dunia dan persekongkolan umat Islam yang mahu menjatuhkan kerajaan dengan orang kafir. Kejatuhan benteng terakhir Andalusia, Granada ialah angkara Abu Abdullah yang gila kuasa untuk menjadi pemerintah lalu sanggup membuat kerjasama dengan orang kafir untuk menjatuhkan kerajaan ketika itu!

Abu Abdullah tidak berpuas hati dengan pewarisan takhta yang ditunjukkan oleh bapanya sendiri, iaitu kepada saudaranya yang, lalu beliau memberontak sehingga dalam pemberontakan tersebut telah mengorbankan nyawa bapanya. Namun, takhta pemerintahan tidak menyebelahi Abu Abdullah, tetapi ia beralih kepada Muhammad ibn Sa’ad.

Perancangan dibuat dalam bentuk kerjasama antara Raja Ferdinand dan Abu Abdullah untuk merampas kembali takhta pemerintahan. Rampasan itu berjaya, ringkasnya Abu Abdullah dapat menduduki takhta tetapi bagi jangkamasa yang pendek disebabkan tekanan dari Ferdinand untuk mendapatkan habuan.

Habuannya tidak lain tidak bukan ialah penyerahan wilayah Granada kepada beliau, lantas Ferdinand dan isterinya Isabella sebagai Raja dan Ratu yang menumpang kejayaan terakhir di Andalusia.

Kejatuhan Andalusia rupanya adalah kelemahan pemerintahan yang sanggup mengandaikan prinsip mereka demi mendapat bantuan sokongan untuk menduduki takhta yang hanya buat sementara sahaja.

Bacaan lanjut artikel bermanfaat di

http://gua-lu.blogspot.com/2012/07/pengajaran-kejatuhan-kerajaan-islam.html

Sunday, December 29, 2013

Takjub pada Al-Qur'an, Wanita Jerman Ini Masuk Islam

KISAH MUALAF

Setelah masuk Islam, ia memiliki nama Aminah Amatullah. Aminah, berasal dari keluarga Protestan. Sebenarnya gadis yang tinggal di Hannover, Jerman, ini tidak merasa terlalu religius. Tetapi ia seperti menyadari ada yang salah dengan keyakinan yang dianut keluarga dan masyarakat umumnya. Dalam berdoa misalnya, Aminah tak mau berdoa kepada Yesus. Dan ia juga meyakini, berdoa bisa dilakukan di mana saja. Karenanya ia tidak merasa perlu datang ke gereja.

"Aku ketika berdoa ditujukan kepada Allah bukan Yesus. Aku juga tidak pernah ke gereja, karena itu tidak perlu," kenang Aminah seperti dikutip onislam.net, Selasa (18/6) lalu.

Memasuki usia 22 tahun, Aminah menikah dengan seorang Katholik. Dari pernikahannya, Aminah memiliki tiga anak. Ia mengajarkan kepada anak-anaknya tentang apa yang diyakininya, bahwa Allah dekat dengan mereka, Allah melindungi keluarganya.

Aminah begitu bahagia dengan keluarga kecilnya. Sayang, kebahagiaan itu perlahan sirna. Sekitar tahun 1998, Aminah memutuskan pindah ke Wernigerode, kota kecil di Timur Jerman. Di sana, ia berharap bisa menyelamatkan pernikahannya. Ia juga mulai kembali bekerja. Di tempatnya bekerja, Aminah bertemu seorang Muslim. Saat itu, Aminah tidak tahu banyak soal Islam dan Muslim. Hari demi hari berjalan, dan setelah berlalu setahun, Aminah mulai menerima perilaku Muslim dan itu membuatnya merasa lebih kuat. Meskipun, saat itu pernikahannya terancam bubar.

Aminah mulai tersentuh hidayah saat dirinya mengunjungi laman pribadi seorang pria Muslim yang dikenalnya melalui internet. Di sana ada link Al Qur’an dan asmaul husna.

Mulai membaca Al Qur’an, Aminah langsung takjub. Kekagumannya terhadap Al Qur’an menjadikan Aminah terus berusaha mendalami ajaran Islam. Saat berpindah ke Macedonia, beberapa pekan berikutnya, niat mendalami Islam itu terlaksana.

Hingga suatu hari... dorongan untuk menjadi Muslim tak terbendung.

"Satu malam, saya bermimpi menemukan kucing kesayangan anak-anak mati. Mimpi itu seolah mengingatkanku untuk segera mengambil keputusan, sebelum Allah Subhanahu wa Ta’ala kembali memanggilku," kenangnya.

Aminah sudah mantap untuk masuk Islam. Tetapi, ia merasa bingung karena sulit menemukan komunitas Muslim di Macedonia. Ia pun kembali ke Jerman. Di sana ia menyambangi Braunschweig, kota kecil di Barat Jerman. Setibanya, ia menyambangi masjid, untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. Momen itu mendapat simpati umat Islam di daerah itu.

Selesai bersyahadat, Aminah berencana memberitahu keluarga dan kerabatnya. Ketika diberitahu, keluarganya sangat terkejut. Tidak ada lagi yang ingin berbicara padanya. Aminah merasa sedih dengan hal tersebut.

"Tapi aku tidak mungkin meninggalkan iman hanya karena keluarga dan teman-teman saya," kata dia.

Tak lama, Aminah mulai mengenakan jilbab. Gaya berbusana yang serba terbuka perlahan diganti dengan gaya santun dan sopan. Ketika memakai jilbab, Aminah merasakan kenikmatan yang tak bisa diungkap.

"Memang masyarakat Jerman belum sepenuhnya menerima jilbab. Tapi aku tidak menyesali putusan ini," kenangnya seperti dikutip Republika dari on Islam.

"Tidak menjadi Muslim yang sempurna, tapi aku bersyukur pada Allah atas anugerahnya ini. Semoga Allah memberikan balasan kepada mereka yang membantu saya kembali pada Islam," ucapnya. [IK/Rpb]

KISAH MUALAF
Takjub pada Al-Qur'an, Wanita Jerman Ini Masuk Islam

Setelah masuk Islam, ia memiliki nama Aminah Amatullah. Aminah, berasal dari keluarga Protestan. Sebenarnya gadis yang tinggal di Hannover, Jerman, ini tidak merasa terlalu religius. Tetapi ia seperti menyadari ada yang salah dengan keyakinan yang dianut keluarga dan masyarakat umumnya. Dalam berdoa misalnya, Aminah tak mau berdoa kepada Yesus. Dan ia juga meyakini, berdoa bisa dilakukan di mana saja. Karenanya ia tidak merasa perlu datang ke gereja.

"Aku ketika berdoa ditujukan kepada Allah bukan Yesus. Aku juga tidak pernah ke gereja, karena itu tidak perlu," kenang Aminah seperti dikutip onislam.net, Selasa (18/6) lalu.

Memasuki usia 22 tahun, Aminah menikah dengan seorang Katholik. Dari pernikahannya, Aminah memiliki tiga anak. Ia mengajarkan kepada anak-anaknya tentang apa yang diyakininya, bahwa Allah dekat dengan mereka, Allah melindungi keluarganya.

Aminah begitu bahagia dengan keluarga kecilnya. Sayang, kebahagiaan itu perlahan sirna. Sekitar tahun 1998, Aminah memutuskan pindah ke Wernigerode, kota kecil di Timur Jerman. Di sana, ia berharap bisa menyelamatkan pernikahannya. Ia juga mulai kembali bekerja. Di tempatnya bekerja, Aminah bertemu seorang Muslim. Saat itu, Aminah tidak tahu banyak soal Islam dan Muslim. Hari demi hari berjalan, dan setelah berlalu setahun, Aminah mulai menerima perilaku Muslim dan itu membuatnya merasa lebih kuat. Meskipun, saat itu pernikahannya terancam bubar.

Aminah mulai tersentuh hidayah saat dirinya mengunjungi laman pribadi seorang pria Muslim yang dikenalnya melalui internet. Di sana ada link Al Qur’an dan asmaul husna.

Mulai membaca Al Qur’an, Aminah langsung takjub. Kekagumannya terhadap Al Qur’an menjadikan Aminah terus berusaha mendalami ajaran Islam. Saat berpindah ke Macedonia, beberapa pekan berikutnya, niat mendalami Islam itu terlaksana.

Hingga suatu hari... dorongan untuk menjadi Muslim tak terbendung.

"Satu malam, saya bermimpi menemukan kucing kesayangan anak-anak mati. Mimpi itu seolah mengingatkanku untuk segera mengambil keputusan, sebelum Allah Subhanahu wa Ta’ala kembali memanggilku," kenangnya.

Aminah sudah mantap untuk masuk Islam. Tetapi, ia merasa bingung karena sulit menemukan komunitas Muslim di Macedonia. Ia pun kembali ke Jerman. Di sana ia menyambangi Braunschweig, kota kecil di Barat Jerman. Setibanya, ia menyambangi masjid, untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. Momen itu mendapat simpati umat Islam di daerah itu.

Selesai bersyahadat, Aminah berencana memberitahu keluarga dan kerabatnya. Ketika diberitahu, keluarganya sangat terkejut. Tidak ada lagi yang ingin berbicara padanya. Aminah merasa sedih dengan hal tersebut.

"Tapi aku tidak mungkin meninggalkan iman hanya karena keluarga dan teman-teman saya," kata dia.

Tak lama, Aminah mulai mengenakan jilbab. Gaya berbusana yang serba terbuka perlahan diganti dengan gaya santun dan sopan. Ketika memakai jilbab, Aminah merasakan kenikmatan yang tak bisa diungkap.

"Memang masyarakat Jerman belum sepenuhnya menerima jilbab. Tapi aku tidak menyesali putusan ini," kenangnya seperti dikutip Republika dari on Islam.

"Tidak menjadi Muslim yang sempurna, tapi aku bersyukur pada Allah atas anugerahnya ini. Semoga Allah memberikan balasan kepada mereka yang membantu saya kembali pada Islam," ucapnya. [IK/Rpb]
You might also like:
 
Sumber: Fb Muallaf Indonesia.

Wednesday, December 25, 2013

Kekeliruan ideologi Islam Liberal






Ideologi Islam Liberal sedang meresap dan akan mengancam pemikiran umat di negara kita. Ideologi itu sedang melebarkan sayap di sesetengah IPTA/IPTS dan badan bukan kerajaan. Menyedari berbahayanya ideologi itu, ZAIN A. GHANI menemui Prof. Madya DR. Mohamad Kamil AbDUL Majid (foto) dari Universiti Malaya untuk mendengar pandangan ketua Jabatan Dakwah dan Pembangunan Insan yang sedang mengetuai kajian tentang fahaman ini. Ikuti penjelasan beliau.

Boleh Prof jelaskan perkembangan serta “kemajuan” gerakan Islam Liberal ini di negara kita, Malaysia? 

Apabila kita menyebut latar belakang pengaruh liberalisme terhadap Muslim, ia berlaku di negara kita adalah hasil daripada falsafah liberal yang wujud di Barat. Jadi apabila disebut liberalisme, modernisme, sekularisme, ia adalah “ideologi tiga beradik” yang saling berkait dan tidak dapat dipisahkan.
Sejak abad ke-15 lagi di Barat (terutama Perancis dan beberapa negara Barat) fahaman ini telah wujud ekoran kaum buruh yang tertindas oleh penguasa yang zalim – jadi golongan para ilmuwan dan filosuf mahu menggerakkan kemajuan tetapi ditentang oleh para penguasa yang disokong oleh gereja.

Lebih seratus tahun sebelum itu, kerajaan Andalus di Eropah telah mencapai tamadun pesat sehingga ramai pelajar Kristian dari kawasan lain  Eropah datang untuk menimba ilmu…?

Memang benar, tetapi setelah kerajaan Islam Andalus terpaksa keluar (mengalami kekalahan) dari Eropah pada 1492 M, barulah bermula gerakan pembaharuan (englightenment) di Eropah.
Diringkaskan sejarahnya, apabila Islam juga mundur; berlakulah “penyerapan” pengaruh Barat yang kita dikesan bermula di Timur Tengah.
Liberalism itu ada dua sahaja. Satunya adalah sebagaimana yang diperjuangkan oleh tokoh-tokoh Islam yang membawa pembaharuan (Islah) seperti Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha. Mereka mahu memajukan (liberal) masyarakat Islam tetapi dengan cara-cara yang dapat dianggap masih di dalam kawalan syariah.
Kedatangan fahaman liberalisme secara sengaja ataupun tidak dikatakan datang bersama kebangkitan semula Islam pada tahun 1970-an. Ia khususnya di Timur Tengah, terutamanya di Mesir.
Jika dirujuk kepada Mesir, apabila golongan Marxisme  menyedari alirannya sudah tertolak; ia mula mengalihkan kepada aliran Islam – tetapi Islam yang dibawa mereka adalah Islam aliran Muktazilah – orang yang berfahaman  kepada akal secara mutlak.
Fahaman ini juga akhirnya sampai kepada peringkat mempertikaikan wahyu.

Boleh Prof sebutkan tokohnya yang aktif di Mesir sekarang ini?

Antaranya bekas professor di Universiti Kahirah, Nasr Hamid Abu Zayd yang sekarang tinggal di Belanda. Yang lain ialah Hasan Hanafi, Mohamad Arkoun dan Amina Wadud, di Tunisia terdapat tokoh bernama Ali Harb – mereka yang disebut di atas adalah orang-orang yang mengepalainya.
Perkara utama yang dipertikaikan ialah ilmu-ilmu turath (warisan Islam) sehingga melibatkan al-Quran. Mereka mengadakan tafsiran al-Quran oleh ulama-ulama yang ditolak oleh ulama-ulama besar pada masa ini.

Maksudnya tidak relevan dengan suasana semasa?

Mereka mendakwa al-Quran itu bukan wahyu Tuhan yang asli, dakwa mereka wahyu itu sampai kepada Nabi Muhammmad tetapi apa yang dilafazkan Muhammad itu telah dibentuk di dalam bahasa nabi menurut sejarah dan budaya Arab.
Justeru, kononnya yang tertulis {naskhah al-Quran yang ada} bukan maksud al-Quran yang murni (asli). Mereka menyimpulkan al-Quran yang ada sekarang sebagai ciptaan Nabi Muhammad – sebagaimana tuduhan orientalis sebelum ini.
Tambah fahaman itu, kita tidak lagi memerlukan wahyu kerana akal manusia sekarang ini sudah lengkap daripada sudut ekonomi, sosial dan lain-lain tetapi yang paling penting pada manusia ialah akal.

Bagaimana ia dibawa ke tempat kita dan berkembang pula, boleh Prof perincikan?

Ajaran ini mempengaruhi pelajar-pelajar Indonesia di Kaherah – yang paling masyhur ialah Ulil Abshar Abdalla; dan idea ini sebelumnya awal 1970-an dicetuskan oleh Nurcholis Madjid yang dianggap Godfather Islam Liberal di negara itu. Nurcholis ialah lepasan Universiti Chicago, Amerika Syarikat yang mendapat pendidikan langsung daripada Prof Fazlur Rahman.
Tetapi Nurcholis tidak selantang dan seagresif kumpulan Ulil Abshar yang dinamakan Jaringan Islam Liberal (JIL) yang berpusat di Utan Kayu, Jakarta.
Para pelajar Indonesia di Mesir pula dikatakan lebih daripada 60 peratus berminat dengan fahaman Hassan Hanafi.
Mereka mempersoal al-Quran dan al-Hadis sebagaimana Kassim Ahmad  pada 1990-an menerbitkan buku Hadith – Satu Penilaian Semula. Buku Kassim telah diterjemahkan ke bahasa Arab dan kata pengantarnya ditulis Hassan Hanafi. 

Jadi dari Mesir masuk ke Indonesia, dan dari Indonesia masuk ke Malaysia. Siapakah pembawanya ke Malaysia?

Kumpulan ini termasuklah  beberapa tokoh di dalam dan yang pulang dari luar negara dan beberapa orang yang sering menggunakan perkataan pencerahan ‘enlightenment.’ Mereka juga marahkan raja dan ulama.
Di Malaysia, kumpulan ini tidak lahir di dalam bentuk pertubuhan seperti Indonesia, tetapi yang kelihatan ialah pengaruh berbentuk idea sebagaimana Sisters In Islam dan beberapa penyokong pertubuhan parti politik – termasuk beberapa pertubuhan bukan kerajaan.

Kewujudan kumpulan ini tentunya melahirkan “bahaya” kepada masyarakat Muslim. Aspek apa yang Prof nampak?

Bahaya terbesar ialah perpecahan sesama Muslim, perpecahan mazhab, perpecahan politik, ajaran salah dan Islam Liberal ini telah diwartakan sebagai ajaran salah oleh Jabatan Kemajuan Islam (JAKIM) sejak 2006.
Begitu juga ajaran Kassim Ahmad juga telah diwartakan, cuma pelaksanaannya terletak di tangan gabenor atau raja di negeri-negeri Malaysia.
JAKIM hanya mampu mengeluarkan fatwa, tetapi pelaksanaan atau penguatkuasaan terserah kepada kerajaan negeri masing-masing.
Satu lagi masalah ialah kumpulan ini akan menyebabkan kekelam-kabutan kepada penafsiran ajaran Islam sebenar.
Apa yang berlaku di Mesir dapat diambil iktibar bahawa fahaman ini sangat berbahaya.
Contohnya ketika berada di Mesir, saya bertemu dengan Jamal, adik Hasan al Banna yang berfahaman liberal. Jamal mengatakan dia tidak lagi menggunakan method asas di dalam Islam seperti berdasarkan al-Quran, hadis ijmak atau qiyas tetapi menggunakan method bebas untuk menterjemahkan perkara berkaitan agama Islam.
Seorang  wanita liberal bernama Nuwal al- Sa’dawi menulis sebuah buku berjudul Apabila Tuhan Meletakkan Jawatan. Nuwal seolah-olah telah meletakkan bahawa Tuhan sudah mati – begitulah golongan ini mempermainkan Tuhan.
Tetapi jika kita lihat semula pandangan Hasan Hanafi, ia tidaklah sebahaya itu yang katanya: “Manusia yang mencipta Tuhan….” setakat itu saja.
Golongan Islam Liberal ini berpegang kepada ideologi humanisme Barat.
Mereka berhujah: “Kenapa Allah mempunyai nama  sehingga  99? Kenapa Tuhan itu alim? Kerana manusia itu jahil (tidak mengetahui), jadi manusia mahu satu ideal iaitu al-alim - kerana manusia tidak dapat mendengar , tidak dapat melihat. Oleh itu manusia perlukan sifat  sami’ul basyir, iaitu dapat mendengar dan dapat melihat.”
Antara bahaya ajaran ini ialah akan lahir pengikut yang meremehkan al-Quran, meremehkan hadis dan otoriti ulama, ini kerana mereka menganggap ulamalah yang pandai-pandai “mentafsirkan” Islam.
Sedangkan mereka mahu supaya sesiapa sahaja dapat mentafsirkan Islam.
Mereka telah menolak autoriti, kerana pada anggapan mereka autoriti di langit ialah Tuhan, sementara autoriti di bumi ialah raja.
Hassan Hanafi menulis suatu ungkapan pada bukunya Minal Aqidah Ilal Thaurah - yang bermakna “daripada akidah kepada tamadun.” Maksudnya, daripada sekadar asyik membincangkan sifat atau zat Tuhan sahaja, eloklah kita membincangkan tentang revolusi pula.
Antara revolusi anjurannya ialah menghakiskan kuasa Tuhan di langit dan menghakiskan kuasa  raja di bumi, dan juga menghakiskan otoriti para ulama.

Mereka benar-benar yakin apabila apa yang dianggap “dua autoriti” ini terhapus, umat Islam akan menjadi maju?

Ya, kata mereka lihat di Barat di mana tiada lagi kuasa raja dan paderi di gereja dan kononnya akal pun dapat berfungsi dengan lancar. Itulah yang mereka maksudkan dengan pencerahan (enlightenment).
Banyak perkara yang ada kaitan dengan Islam itu mereka anggap dongeng belaka. Umpamanya mereka anti kepada wanita memakai tudung, atau lelaki bersongkok atau berserban kerana kononnya menghalang oksigen – tidak sampai ke kepala.
Oleh itu, kata mereka, ulama-ulama begini jumud sifatnya dan bahkan mengejek  para ulama sebagai keldai-keldai tunggangan sahaja.
Jadi berbetulanlah “apabila Tuhan telah meletakkan jawatan, para ulama juga tidak berperanan lagi.”
Pada tahun lepas (2008), ketika saya  melawat Timur Tengah – terjadi polemik besar antara para ulama dengan Nuwal al-Sa’dawi yang kini melarikan diri dan tinggal di Belanda. Mereka mengadakan sidang video dan berdialog dengan Nuwal, mempersoalkan dakwaan dan penghinaan terhadap agama oleh wanita itu.
Sebelum itu Mahkamah Tinggi Mesir telah memutuskan Nasr Hamid Abu Zayd sebagai murtad dan dipisahkan daripada isterinya.
Jadi, yang jelas pemikiran Islam liberal yang tanpa batasan ini telah mengacau pemikiran umat yang selama ini telah dijaga oleh para ulama. Ekorannya, kumpulan ini sangat marah dan sinis kepada lepasan al-Azhar dan Timur Tengah lain.
Akhir-akhir ini kita dapati ramai pelajar lepasan Jordan yang bergiat menyebarkan fahaman ini dan mendapat bantuan daripada pertubuhan yang dipanggil Konrad Adeneur yang berpusat di Berlin, Jerman.
Yayasan lain ialah yang berperanan  dalam penyebaran Islam Liberal ini adalah  Yayasan Fullbright, Yayasan Toyota, Yayasan Ford, dan Asia Foundation.
Dan di Indonesia, mereka berlumba-lumba menubuhkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau NGO yang mendapat bantuan badan-badan tersebut untuk mempromosikan Islam Liberal melalui buku-buku dan majalah.
Patut juga disebut  bahawa mantan presiden ketiga, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah termasuk tokoh pendukung utama idea Islam Liberal ini.
Gus Dur apabila ditanya sama ada bolehkah menerima bantuan daripada Amerika, kerana di sebalik bantuan tentu ada sesuatu di sebaliknya?
“Tak ada apa-apa, mereka itu wangnya banyak!” jawab Gus Dur selamba.
Orang yang memberi bantuan tentulah ada strateginya.
Yang paling menonjol sekali ialah gerakan feminisme. Walaupun Islam tidak pernah menafikan hak wanita, tetapi gerakan mereka ialah untuk menyamakan wanita dengan lelaki, yang disebutkan sebagai gender. Di Malaysia, ianya di bawa oleh SIS.
Antara tokohnya ialah Aminah Wadud yang pernah mengajar di Universiti Islam Antarabangsa, apabila balik ke AS  telah membuat satu isu besar dengan mengimamkan solat Jumaat di mana makmumnya bercampur-baur bersama-sama lelaki.
Juga tuntutan wanita sebagai ketua keluarga. Begitu juga mempersoalkan kenapa lelaki berhak berpoligami.
Mereka turut mempersoal kenapa kaum lelaki mendapat nisbah yang lebih di dalam pembahagian pusaka. Seolah-olah ulama bias kepada wanita.
Sedangkan Islam mengiktiraf wanita sama taraf – tetapi lelaki dan wanita itu menyumbang kepada masyarakat dengan fungsi yang berbeza.
Tetapi mereka mahu samakan fungsi di antara lelaki dengan wanita, dan hasil daripada perjuangan yang dipanggil “gender’ ini terhasil banyak wanita yang menjauhi perkahwinan.
Pada mereka adalah hina bagi wanita menjadi “kilang” untuk melahirkan anak kepada lelaki. Jadi mereka melihat sesuatu itu daripada perspektif akal semata-mata.

Bagaimana kita mahu membetulkan perkara yang salah ini?

Di Universiti Malaya kita wujudkan satu kumpulan  yang terdiri daripada tujuh orang, terdiri daripada beberapa pensyarah dan pelajar untuk membuat kajian. Setakat ini kita telah melawat Mesir dan mendapat sumber-sumber asal dan bahan-bahan  yang ditulis oleh tokoh-tokoh dan berkaitan dengan mereka.
Kita juga telah melawat Jakarta, Indonesia untuk mendapat sumber asal daripada tokoh mereka. Kajian kita bukan sekadar luaran tetapi kita telah melakukan kunjungan ke Indonesia untuk mendapat sendiri buku-buku dan tulisan serta merakam dan mendokumentasikan percakapan tokoh-tokoh mereka sendiri di Indonesia.

Setakat mana usaha menerangkan kepada masyarakat?

Kita telah mula mengadakan road show ke seluruh negara. Baru-baru diadakan program bersama pejabat Mufti Melaka, dan bersama JAKIM kita telah adakan program di Sabah dan Sarawak, menerangkan pembohongan kumpulan Islam Liberal ini. Kita juga telah pergi ke Terengganu dan akan terus  menerangkan kepada masyarakat seterusnya.
Banyak orang yang terkejut dan bimbang tentang masa depan agama Islam dan mereka meminta kerajaan menguatkuasakan undang-undang supaya dapat membendung dan menyekat pemikiran karut dan jahat ini.
Dan apa yang bahaya selepas itu kebanyakan mereka ini juga berpegang kepada “pluralisme” agama, di mana mereka mendakwa bahawa :“semua agama sama.”
Di Indonesia telah berlaku kahwin silang agama di mana bukan sahaja lelaki Islam berkahwin dengan wanita bukan Islam, tetapi telah berlaku juga lelaki bukan Islam berkahwin dengan wanita Islam.

Sebagaimana anak perempuan Nurcholis yang Muslimah berkahwin dengan lelaki Yahudi?

Ketika di Jakarta saya menyelidikinya dan memang benar anak perempuan Nurcholis  berkahwin dengan lelaki Yahudi, dan Nurcholis memberi keizinan – kerana ketika itu dia masih hidup.
Dan yang malangnya di sana terdapat orang bertaraf kiyai yang kerjayanya adalah sebagai “juru nikah” orang-orang yang mempraktikkan silang agama itu.

Reaksi terbaru JAKIM dan jabatan agama negeri?

JAKIM dan jabatan agama negeri-negeri telah mewartakannya sebagai ajaran sesat. Tetapi apa yang membimbangkan saya, terdapat usaha untuk membina kolej ataupun mungkin universiti Islam Liberal di negara kita untuk mempromosikan ajaran sesat ini.
Di Jakarta,  universiti mereka bernama Paramadina, dan golongan ini telah menguasai Universiti Islam Negeri (UIN) Jakarta. Tokoh-tokoh mereka adalah pengajar di universiti itu – antaranya Azyumardi Azra, Komarudin Hidayat, Kausari Noer dan beberapa lagi.

Bagaimana mereka gunakan kemudahan IT?

Dengan kedatangan IT dan globalisasi – semua kemudahan dan maklumat dapat diakses oleh banyak orang, dan golongan Islam Liberal telah menggunakan kemudahan ini untuk memperkembangkan idea mereka.
Islam Liberal ini pula dalam rangka hendak memecahkan belah ini membahagikan Muslim kepada dua. Satu, Muslim yang mengamalkan agama dan Muslim yang tidak mengamalkan agama.
Sedangkan Islam tidak membuat pembahagian sedemikian. Seseorang Muslim itu adalah Muslim seluruhnya daripada iman, amalan dan tingkah lakunya – tiada kompromi atau pembahagian.

Sumber:  http://ummatanwasatan.net/2009/05/kekeliruan-ideologi-islam-liberal/

Monday, December 23, 2013

Bahaya Sekulerisme, Pluralisme dan Liberalisme


Bahaya Sekulerisme, Pluralisme dan Liberalisme

Wacana Pluralisme dan temen-temennya ini tak pernah habis menghantui dan merusak kaum Muslim. Walaupun MUI telah mengeluarkan fatwa haramnya paham sekularisme, liberalisme dan pluralisme pada tahun 2005,  tetap saja pluralisme melenggang kangkung diusung media.
Walhasil, umat Islam pun menjadi bingung, semua yang pro dan kontra dengan sepilis (sekulerisme-pluralisme-liberalisme) ini semua mengatasnamakan Islam, mana yang harus dipercaya, yang mana yang harus diikuti menjadi samar. Banyak diantara kaum muslim akhirnya yang memilih untuk tidak perduli. Oleh karena itu tulisan ini bertujuan untuk meletakkan sebuah pemahaman yang benar tentang faham Sekularisme, Liberalisme dan Pluralisme.
 
Secularism means:
• in philosophy, the belief that life can be best lived by applying ethics, and the universe best understood, by processes of reasoning, without reference to a god or gods or other supernatural concepts.
• in society, any of a range of situations where a society less automatically assumes religious beliefs to be either widely shared or a basis for conflict in various forms, than in recent generations of the same society.
• in government, a policy of avoiding entanglement between government and religion (ranging from reducing ties to a state church to promoting secularism in society), of non-discrimination among religions (providing they don’t deny primacy of civil laws), and of guaranteeing human rights of all citizens, regardless of the creed (and, if conflicting with certain religious rules, by imposing priority of the universal human rights).
Secularism can also mean the practice of working to promote any of those three forms of secularism.
Retrieved from “http://en.wikipedia.org/wiki/Secularism
 
• Secara filosofi, pandangan yang menganggap bahwa kehidupan dapat dijalani paling baik dengan menggunakan etika, dan pengertian paling baik dari alam semesta, melalui proses argumentatif, tanpa merujuk kepada tuhan atau (banyak) tuhan atau konsep supernatural.
• Pada masyarakat, semua dari kisaran situasi dimana suatu masyarakat lebih sedikit yang secara otomatis mengasumsikan kepercayaan agama sebagai andil besar atau dasar daripada masalah dalam berbagai bentuk daripada generasi belakangan di masyarakat yang sama.
• Pada pemerintahan, kebijaksanaan yang menghindari keterkaitan antara pemerintahan dan agama (berkisar dari mengurangi keterikatan pada negara-gereja sampai mempromosikan sekularisme pada masyarakat), non-diskriminasi pada agama (memaksa mereka untuk tidak mengingkari keutamaan dari hukum sipil), dan menjamin HAM semua warganegara (dan, bila bermasalah dengan aturan agama tertentu, dengan memprioritaskan hukum hak asasi universal).

Sekularisme juga bisa berarti mempraktekan atau berusaha untuk mempromosikan/menyebarkan salah satu dari tiga bentuk sekularisme di atas. 
 Liberalism is a political current embracing several historical and present-day ideologies that claim defense of individual liberty and private property as the purpose of government. It typically favors the right to dissent from orthodox tenets or established authorities in political or religious matters. In this respect, it is sometimes held in contrast to conservatism. Since liberalism also focuses on the ability of individuals to structure their own society, it is almost always opposed to totalitarianism and collectivist ideologies, particularly communism.
Retrieved from “http://en.wikipedia.org/wiki/Liberalism

Liberalisme adalah gerakan politik mencakup pandangan kuno dan modern yang menjamin kebebasan individual dan kepemilikan privat sebagai tujuan dari pemerintahan. Cirinya melindungi hak untuk bertentangan dari dalil/pengajaran agama atau menetapkan kewenangan dalam masalah politik atau agama. Dalam pembahasan ini, liberalisme terkadang kontras dengan konservatisme. Karena liberalisme memfokuskan kepada kemampuan individual dalam membentuk struktur masyarakat, maka hampir selalu bertentangan dengan totaliterisme dan ideologi kolektif (sosialis), khususnya komunisme

In the social sciences, pluralism is a framework of interaction in which groups show sufficient respect and tolerance of each other, that they fruitfully coexist and interact without conflict or assimilation
Pluralism also implies the right of individuals to determine universal truths for themselves.
Retrieved from “http://en.wikipedia.org/wiki/Pluralism
Pada ilmu sosial, pluralisme adalah kerangka aktivitas interaksi dimana suatu kelompok menunjukkan rasa hormat yang baik dan toleransi satu samalain, mereka saling mengakui dan berinteraksi tanpa konflik atau asimilasi.

Pluralisme juga bahwa individu-individu mempunyai hak untuk memutuskan “kebenaran universal” untuk mereka.

Pluralisme Agama

Dari pemaparan di atas telah sangat jelas sekali bahwa sesungguhnya sekularisme adalah cara memandang kehidupan tanpa agama (outside the religion), dalam definisi modern juga bisa dikatakan memisahkan agama dari kehidupan publik (negara). Awal munculnya pandangan ini adalah ketika terjadi konflik antara agama katolik dan para cendekiawan di eropa yang berlangsung pada abad pencerahan (enlightment ages) sekitar abad 16 sampai abad 17, yang sebelumnya dilalui oleh abad gelap (dark ages) yaitu sekitar abad ke 5 sampai dengan abad ke 15. Penyebutan abad gelap ini adalah karena begitu tak teraturnya masyarakat eropa pasca runtuhnya kekaisaran romawi (roman empire) pada tahun 410.

Keruntuhan romawi ini mengakibatkan banyak sekali tuan-tuan tanah (landlords) yang mempunyai wilayah memisahkan diri menjadi suatu masyarakat tertentu, yaitu masyarakat feodal dengan feodalisme sebagai pandangan hidupnya. Disini strata masyarakat biasanya terbagi 6 yaitu bangsawan (landlords), ksatria (knights), rahib (clerics), prajurit (troops) cendekiawan (scholars) dan rakyat (people). Abad gelap ini juga sering disebut abad agama (age of faith) dikarenakan katolik yang dilegalkan menjadi agama negara pada tahun 391 sebelum romawi runtuh.Dikatakan abad agama juga karena besarnya peranan rohaniwan dalam negara, termasuk melegalisir para tuan tanah untuk mengeksploitasi rakyatnya, dan anggapan tuan tanah adalah wakil dari tuhan adalah umum dalam masa ini.

Gereja membentuk doktrin untuk terus melanggengkan hubungan antara penguasa-rohaniwan ini, misalnya St. Augustine seorang uskup di kota Hippo (sekarang Annaba, Algeria) dalam bukunya City of God (413-426) menyatakan bahwa “seharusnya umat kristiani tidak perlu peduli dengan kejadian di duia tetapi fokus kepada penyelamatan (salvation) dan hidup setelah mati di dalam kota surgawi” (Rosenwain, 2005). Doktrin-doktrin semacamnya juga diberlakukan pada sains, misalnya teori geosentris yang dikemukakan oleh gereja yang ditentang oleh Nicolaus Copernicus dengan teori heliosentrisnya akhirnya berujung pada dianiayanya cendekiawan ini, begitu pula yang terjadi pada Galileo Galilei dengan teori bumi bulatnya. Dalam kemasyarakatan doktrin gereja berhak menentukan ajaran mana yang sesat (heretics) dan ajaran mana yang baik menurut mereka sendiri sehingga kejadian ini menimbulkan banyak sekali protes bagi rakyat sipil dan para cendekiawan. Keadaan ini terus berlanjut hingga abad ke 16.

Pada abad ke 17 dan 18 terjadi abad pencerahan (enlightment age) yang diawali oleh banyaknya pemikir dan cendekiawan yang melihat bahwa alasan terjadinya abad gelap adalah karena campur tangannya agama (katolik) dalam urusan negara, karena mereka memandang justru kemunduran yang sangat besar terjadi pada masa pemerintahan agama ini. Para kaum protestan pun menulis bahwa periode abad gelap adalah periode katolik yang terkorupsi sehingga tidaklah murni lagi. Puncaknya terjadi pada masa renaissance (kelahiran kembali) dimana para pemikiran para cendekiawan dan rakyat biasa melawan kepada tuan tanah dan rahib, karena dinilai selama abad gelap agama dengan hak suci mereka (divine rights) telah menjadi sesuatu yang melegitimasi eksploitasi terhadap mereka oleh tuan tanah, dan menuntut agar agama tidak lagi dihubungkan dengan negara (sekular). Disinilah sekularisme lahir.

Setelah itu, para pemikir kemudian mengganti nilai-nilai serta standar-standar yang ada pada masyarakat agar jangan sampai mengambil kembali agama untuk diterapkan dalam masyarakat. Ide-ide derivat sekularisme inilah yang akhirnya mengejewantah dalam pemikiran yang lain yaitu liberalisme, pluralisme, kapitalisme dan akhirnya demokrasi.

Sama seperti Liberalisme, pemikiran ini pun dibangun atas dasar pemisahan agama dari negara. Para pemikir seperti John Locke (1632-1704)dan Baron de Montesquieu menyerukan hak dasar manusia yaitu “life, liberty and property” sebagai suatu yang sangat diperlukan dalam menciptakan suatu pemerintahan dan hidup yang stabil, sehingga tidak terjadi lagi eksploitasi manusia oleh manusia yang lain, raja bukanlah figur suci yang mempunyai hak yang lebih di mata hukum dan lain-lain, serta dan pemikir seperti Voltaire dan Immanuel Kant yang sangat vokal terhadap pengekangan kebebasan atas nama tuhan oleh agama.

Inilah yang akhirnya mendasari demokrasi, yaitu sistem pemerintahan yang berkedaulatan rakyat, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Mereka memilih sendiri pemerintahan mereka, membuat sendiri hukum untuk mereka taati sendiri. Kedua pandangan ini (liberalisme dan demokrasi) oleh Adam Smith dan David Ricardo dituangkan dalam bentuk kebebasan ekonomi dimana keuntungan terbesar akan diperoleh apabila setiap individu dijamin haknya secara penuh oleh pemerintah untuk memiliki sesuatu, tanpa atau dengan campur tangan yang seminimal mungkin dari pemerintah yang saat ini kita kenal dengan sistem ekonomi kapitalisme. Di dalam sistem pergaulan nilai-nilai ini akhirnya menyamar menjadi budaya individualisme serta hedonisme. Di dalam sistem politik berubah menjadi opportunisme dan didalam pendidikan menjadi materialisme. Intinya adalah bahwa setiap orang dilahirkan bebas (liberty) dan hanya ia yang berhak menentukan jalan hidupnya tanpa campur tangan atau dipengaruhi orang lain.

Dalam hal kehidupan beragama, pluralisme atau sinkretisme adalah turunan dari sekularisme, dimana pandangan ini menyatakan pluralitas (beragamnya) manusia, pendapat atau agama adalah suatu fakta yang tidak dapat ditawar-tawar lagi sehingga agar tidak menimbulkan konflik dan masalah di dalam kehidupan bermasyarakat, maka tidak boleh ada manipulasi nilai-nilai kebenaran oleh suatu kelompok, agama atau individu manapun. Kebenaran itu relatif dari mana kita memandang. Dengan kata lain semua agama adalah sama.

Walhasil, dapat kita simpulkan bahwa sesungguhnya kemunculan sekularisme ini sendiri adalah dikarenakan oleh pemikir dan cendekiawan serta rakyat jelata yang dikecewakan oleh sistem pemerintahan agama (katolik), dan pemikiran derivatnya yaitu liberalisme dan pluralisme, termasuk kapitalisme dan demokrasi adalah produk yang sengaja disiapkan untuk menjadi tameng agar masyarakat eropa tidak lagi terjerumus pada trauma masa lalu, bersatunya negara dan agama.

Berbeda dengan Islam, sejarah telah membuktikan bahwa kejayaan islam justru tercapai ketika Islam tidak hanya diposisikan sebagai agama ritual tetapi juga sebagai aturan hidup yang mengatur seluruh aspek dalam kehidupan. Menarik bila mengutip pernyataan Michael H. Hart, dalam kata pengantar bukunya yang berjudul 100 Tokoh paling Berpengaruh di Dunia, bahwa dia menempatkan Muhammad Rasulullah saw. menjadi tokoh nomor satu adalah karena Muhammad mempunyai kekuasaan spritual dan politis yang tidak dipisahkan satu sama lain. Sejarah tidak bisa berbohong bahwa abad keemasan umat muslim (Islamic golden age) pada saat kekhilafahan abbasiyyah dan awal kekhilafahan utsmaniyyah (750 M – 1500 M) telah menyatukan lebih dari 1/3 dunia, kekuasaan membentang dari sebagian eropa (andalusia/spanyol) hingga dataran balkan yang kekuatan laut maupun daratnya ditakuti di dunia.

 Juga tertulis dengan tinta emas dalam sejarah peradaban manusia karya besar pemikir dan saintis muslim seperti al-Khawarizmi dengan teori matematikanya, al-Kindi dengan pemikirannya, Ibnu Sina dengan ilmu kedokteran dan kesusasteraannya yang telah menulis Asas Pengobatan (Canons of Medicine) serta ilmu optik, Ibnu Khaldun dengan sejarahnya dan Ibnu Rusyd dengan fikihnya. Pada pendidikan pun tak kalah hebatnya Imam Ad Damsyiqi telah menceritakan sebuah riwayat dari Al Wadliyah bin Atha yang menyatakan bahwa di kota Madinah ada tiga orang guru yang mengajar anak-anak. Khalifah Umar bin Khatthab memberikan gaji pada mereka masing-masing sebesar 15 dinar (1 dinar = 4,25 gram emas) (sekitar 5 juta rupiah dengan kurs sekarang). Atau pada masa Khalifah Harun al-Rasyid dimana tidaka ada warga negara yang miskin sehingga zakat bagi orang miskin tidak dibagikan.

Semua gambaran tersebut adalah fakta yang terjadi ketika Islam dan kehidupan tidak dipisahkan. Ini karena Islam adalah sebuah sistem hidup, sebuah ideologi yang tidak bisa diterapkan secara sebagian. Ia juga tidak bisa dicangkokkan dengan ideologi lain semacam sekularisme dan sosialisme, dikarenakan Islam adalah metode hidup yang khas. Dan untuk menerapkan Islam yang kaaffah maka sesungguhnya diperlukan suatu institusi yang harus ada untuk menjamin terlaksananya semua aturan-aturan Islam, institusi inipun haruslah khas yang terpancar dari Islam, tidak yang lain, yaitu Daulah Khilafah Islamiyyah.

Oleh karena itu, sebagai seorang yang berusaha untuk melaksanakan semua aturan yang telah dibebankan oleh Allah SWT kepada kita, hendaknya kita tidak mengambil pandangan-pandangan yang tidak berasal dari Islam maupun memperjuangkannya, apalagi pandangan itu telah terbukti mudharatnya bagi kehidupan kita, agar kita dapat mempertanggungjawabkan perbuatan kita di akhirat nanti.

Barangsiapa mencari agama (diin) selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (TQS ali-Imran [3]: 85)
Aturan-aturan Islam dalam masalah publik (negara) sejatinya justru harus dikembalikan lagi kepada umat muslim, semua muslim di dunia ini harus faham bahwa sesunggunya akar permasalahan yang menyebabkan bangkitnya barat dan terpuruknya Islam adalah satu: sekular (memisahkan agama dari negara).
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (TQS al-Maaidah [5]: 50)

Akhirul kalam, kita harus benar-benar waspada terhadap pemikiran orang-orang yang bertujuan ingin menjauhkan kita dari Islam, sunnah rasul-Nya dan aturan-aturan (syari’at-Nya), meskipun terkadang penganut sekularisme ini ”kelihatan” berdalil ataupun rasional, namun akhirnya kita diajak untuk mengikuti kepada nilai-nilai kufur. Semoga Allah SWT melindungi kita dari hal-hal yang seperti itu.
wallahua’lam bi ash-shawab

akhukum @felixsiauw

Sumber:  http://felixsiauw.com/home/bahaya-sekulerisme-pluralisme-dan-liberalisme/

Friday, December 20, 2013

5 Anggapan Salah Tentang Orang Melayu





Saya senaraikan 5 anggapan salah oleh mereka yang tidak berpendidikan tentang orang Melayu dan sejarahnya.

1- Bahasa Melayu berasal dari Sanskrit

Jumlah perkataan Melayu yang berasal dari Sanskrit tidak boleh dijadikan tiket untuk mengatakan seluruh bahasa Melayu berasal dari Sanskrit. Jika ya, mengapa pakar-pakar linguistik dunia tidak mengkelaskan bahasa Melayu di dalam kumpulan bahasa-bahasa Indo-Eropah? Bahasa Melayu adalah milik bahasa-bahasa Austronesia yang di dalamnya terdapat bahasa Hawaii, Jawa, Cham, Maori sehingga kaum Merina di Madagaskar.

Bahasa Thai dan Khmer juga memiliki jumlah kosakata yang besar dari bahasa Sanskrit, adakah bahasa Thai dan Khmer berasal dari Sanskrit? Bahasa Inggeris dan Itali sebagai contoh memiliki perkataan-perkataan yang serumpun dengan Sanskrit seperti dio (deva-Sanskrit) atau serpe (sarpah-Sanskrit) malah perkataan 'mother' (ibu/mak) dalam bahasa Inggeris serumpun dengan 'matar' dalam Sanskrit! Kenapa tidak sibuk-sibuk mendakwa English berasal dari Sanskrit?

Ini adalah salah satu soalan bodoh yang kerap disuarakan oleh mereka yang tidak pernah tahu klasifikasi linguistik.

2- Orang Melayu berasal dari Sumatera

Hanya kerana di Sumatera terdapat orang Melayu, maka kerana bengang disebabkan mahu mencipta atau mencari-cari 'tempat asal' orang Melayu untuk menuduh mereka sebagai pendatang juga tetapi masih kebuntuan, maka lokasi Sumatera dipilih. Ini pelik dan bengap kerana di Borneo juga terdapat orang Melayu malah berdiri Kesultanan Brunei yang masih berdaulat sehingga ke hari ini.Belum lagi nak cerita tentang sejarah Kesultanan-kesultanan Melayu di Kalimantan. Mengapa tidak mendakwa Melayu berasal dari Borneo?

Bukan itu sahaja, di sepanjang pesisir pantai Segenting Kra sebelah Myanmar tepatnya wilayah Mergui, bertaburan orang Melayu yang masih bercakap loghat Utara. Di Thailand,4 wilayah selatannya adalah majoriti orang Melayu. Kenapa tidak mendakwa Melayu berasal dari Thailand atau Myanmar? Di Singapura juga terdapat orang Melayu. Mengapa tidak mendakwa Melayu dari Singapura?

SEBENARNYA orang Melayu berasal dari SELURUH ASIA TENGGARA.Asia Tenggara adalah 'homeland' buat mereka.

Mereka yang membuat dakwaan begini masih berkhayal seolah-olah Malaysia dan Indonesia telah wujud sejak zaman dinosaur lagi.

3- Candi Lembah Bujang dibina oleh raja Chola, kalau salah...emm...pedagang Tamil

Ini bingung kerana candi Lembah Bujang telahpun lama dibina sebelum Rajendra Chola I yang dikatakan menyerang Kedah dilahirkan!

Orang yang mendakwa begini tidak mengerti kronologi atau 'timeline' dan membuat serkap jarang.

Yang menyedari dakwaan ini salah dan bengap, mereka menukar kepada 'pedagang Tamil'.

Terdapat lebih 50 buah tapak candi di sekitar Lembah Bujang dan tidak ada sepatah haram pun prasasti bertulisan Tamil dan berbahasa Tamil.Tidak ada keperluan pedagang Tamil membina candi banyak-banyak sementelah mereka hanya berdagang dan balik ke tempat asal mereka setelah habis berdagang. Satu sahaja kemungkinan untuk menyedapkan hati mereka yang percaya dakwaan ini:

Pedagang Tamil itu TELAH DIJADIKAN HAMBA ABDI OLEH RAJA-RAJA MELAYU untuk membina candi-candi itu.

4- Sejarah Melayu bermula sejak Kesultanan Melaka, sebelum itu yang memerintah Malaysia/Indonesia adalah raja-raja Hindu dan semua HINDU ADALAH TAMIL/INDIA.

Ini premis yang menyedihkan. Adakah orang Bali di pulau Bali adalah Tamil/India dek kerana mereka beragama Hindu? Adakah orang Melayu berasal dari Arab sebab mereka kini beragama Islam? Adakah orang Filipina berasal dari Sepanyol dan Amerika semata-mata mereka beragama Kristian?

Topik agama bersifat peribadi dan universal dan tidak seharusnya dijadikan modal politik dan rasisme. Kepercayaan seseorang tentang Tuhan tidak menukarkan bangsa dan warna kulit sekelip mata.

5- Orang Melayu berasal dari India...emmm...dari Yunan....emmm...dari Taiwan...

Orang Melayu adalah ahli keluarga kepada keluarga besar Austronesia/Nusantara yang bergabung di dalamnya orang Jawa, Sunda, Bugis,Banjar, Cebu, Visaya, Tausug, Hawaii, Dayak, Maori, Tonga, Merina, Cham dan sebagainya. Mereka memliki budaya dan bahasa yang saling berhubungan di antara satu sama lain. Salah satu persamaan yang ketara ialah penyebutan angka-angka mirip di antara satu sama lain, menunjukkan mereka semua berasal dari induk yang sama.

So,educate yourselves

Wednesday, December 18, 2013

Ancaman Comango dan realiti Malaysia



December 19, 2013


logo isma 

Tuntutan Comango mengajak kita untuk memikirkan sejenak kedudukan dan peranan hidup sebagai khalifah Allah di atas muka bumi ini. Oleh itu, kita harus merenung perjalanan hidup umat ini dalam perspektif sejarah kerana umur kita hanyalah umpama sedetik dari sejarah manusia yang sangat panjang.

Pemikiran kita membawa kita kepada suasana di Mekah lebih 1400 tahun dahulu.Tiada siapa akan menjangka perubahan tamadun manusia moden akan bermula di sebuah kawasan kering kontang sebegitu. Tiada siapa yang menyangka, dalam kurang daripada 50 tahun 2 tamadun besar dan berpengaruh di rantau Arab – Parsi dan Byzantine (Rom Timur) akan tewas kepada tamadun Islam.

Tiada siapa akan menyangka, mesej tauhid dari kawasan padang pasir tersebut akan bergema ke seluruh pelusuk dunia dengan ajaran aqidah yang jelas dan mudah – Tiada tuhan melainkan Allah, Nabi Muhammad pesuruh Allah. Ajaran Islam datang menjelaskan hak-hak kemanusiaan, menerangkan tanggungjawab kemanusiaan dan membataskan kehendak nafsu kemanusiaan. Islam membebaskan manusia daripada perhambaan sesame manusia kepada keluasan penyembahan tuhan Yang Maha Tunggal, Allah swt.

Namun, zaman kegemilangan tamadun Islam ketika dunia Eropah masih bergelumang dengan Zaman Kegelapan (Dark Ages) adalah sangat pendek dibandingkan dengan sejarah kemanusiaan secara keseluruhan. Jika kita meneliti sejarah manusia berpandukan keimanan kepada Allah, kita akan dapati dunia ini lebih menyerupai pemabuk dan tempoh mabuk sebenarnya lebih panjang daripada tempoh sedar.

Selepas interaksi dengan tamadun Islam di Andalus (Sepanyol) dan Palestin, tamadun barat mula mempersoalkan pemerintahan theokratik gereja. Tamadun mereka melalui zaman Renainsance, Reformation dan Industrial Revolution seterusnya bangkit dan meninggalkan tamadun Islam di belakang. Materialisme (cinta kekayaan) dan hedonisme (kepuasan nafsu) menjadi asas kepada tamadun mereka manakala umat Islam semakin alpa dan meninggalkan ajaran Islam yang sebenar.

Zaman Imperialisme datang lalu menguburkan payung pemerintahan Islam. Umat Islam berpecah dan sedikit demi sedikit negara umat Islam dijajah tamadun barat. Giliran tamadun Islam pula melalui zaman kegelapan akibat kelalaian umat Islam sendiri.

Namun, kegelapan tersebut umpama gerhana matahari yang berlaku sebentar sahaja. Umat Islam mula mengenali jati diri mereka lalu mula berjuang mencapai kemerdekaan. Ketika umat Islam sedang memperjuangkan kemerdekaan sambil mencari identiti Islam kembali, tamadun Barat memperkenalkan Hak-hak Kemanusiaan Sejagat (Universal Declaration of Human Rights) pada tahun 1948. Mulai 1965 hingga 2008 hak-hak kemanusiaan tersebut telah melalui proses evolusi dan pada hari ini ia terdiri daripada 9 perkara asas yang terangkum kepada Hak Asasi Kemanusiaan Sejagat (Core International Human Rights). 

Badan-badan ditubuhkan untuk memantau perlaksanaan hak sejagat ini dan setiap negara 4 tahun sekali akan melaporkan perkembangan hak-hak kemanusiaan melalui proses Universal Periodic Review (UPR) yang diasaskan oleh Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu (PBB) pada tahun 2006. Majlis Hak Asasi Manusia (Human Rights Council HRC) PBB adalah pengelola kepada proses ini. Maka melalui forum inilah, Comango yang terdiri daripada 54 pertubuhan bukan kerajaan menjadi kumpulan sukarelawan yang mendesak kerajaan Malaysia agar menandatangani kesemua 9 perkara Hak Asasi Kemanusiaan Sejagat tersebut tanpa sebarang pengecualian.

Mungkin ada yang akan mengatakan, apa salahnya perkara-perkara asas tersebut? Kesemuanya baik dan bersesuaian dengan fitrah manusia. Tiada yang salah pada tuntutan Comango tersebut. Namun, mereka yang beriman dan mengamatinya akan mendapati bahawa ada unsur tersembunyi terkandung di dalam tuntutan tersebut yang bertentangan dengan ajaran Islam dan menggugat kepemimpinan Islam di bumi Malaysia.
Kebatilan tidak tersebar dalam kehidupan manusia di dalam keadaan ia menzahirkan kepalsuannya atau mendedahkan kebatilannya. Itu tidak akan berlaku sama sekali. Sebaliknya kebatilan melindungi kejahatannya dengan pakaian kesungguhan dan meminjam pakaian kebenaran. Kadangkala kebatilan ini mengambil sebahagian daripada kebenaran dan sebahagian daripada natijahnya seperti bermula dengan hak-hak wanita, kanak-kanak, pekerja dan sebagainya. Ia mempunyai sekelumit kebenaran namun apabila dilihat lebih mendalam terdapat padanya gugusan kepalsuan yang ingin merobek-robek jati diri Islam umat ini – dalam bentuk yang akhirnya akan memesongkan manusia daripada Allah swt.

Tuntutan Comango menyerang umat Islam bukan dengan jelas seperti lebah menyerang bunga yang tumbuh mekar untuk menghasilkan sesuatu yang baik seperti madu. Tetapi ia menyerang umpama ulat dan belalang menyerang kebun yang subur menjadi parang jarak padang tekukur.
Inilah rahsia kenapa mereka akan mendakwa bahawa tuntutan mereka tidak bertentangan dengan Islam dan mereka akan secara am mengatakan bahawa Islam tidak tergugat dengan perlaksanaan tuntutan mereka. Inilah juga rahsia mengapa ada umat Islam yang terpedaya dengan tuntutan mereka.
Masakan tidak tergugat? Di dalam laporan Comango kepada HRC:
  • Bukankah mereka menggesa di dalam perkara 10 laporan mereka tersebut agar Malaysia menandatangani International Covenant on Civil & Political Rights (ICCPR) dan di dalam Artikel 18 ICCPR mengandungi hak kebebasan beragama. Kebebasan untuk memilih agama atau kepercayaan termasuk hak seseorang untuk menukar agama yang dianuti. Malah antara contoh yang diberi adalah perlunya menolak atau mengurangkan kuasa mahkamah syariah (perkara 9.5) dan memberi kebebasan untuk ajaran Syiah berkembang di Malaysia (perkara 10.1.6).
  • Bukankah mereka juga menggesa (perkara 6.2) agar Malaysia menandatangani International Covenant on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination (ICERD). Implikasi perkara ini akan mengheret kepada isu perkauman dan mencabar status quo yang melibatkan kedudukan orang Melayu dan Islam di Malaysia sepertimana yang terdapat di dalam Perlembagaan Malaysia dan semangat kontrak sosial.
  • Bukankah mereka juga menggesa (perkara 6.1) agar Malaysia mengiktiraf hak-hak Sexual Orientation and Gender Identity (SOGI) terutamanya hak-hak lesbian, bisexsual, gay, transgender, inter-sexed, queer (LGBTIQ). Tuntutan ini turut merangkumi kepada amalan kebebasan orientasi seksual songsang termasuk memberi kebenaran untuk mengiktiraf perkahwinan sesame jenis. Malah, contoh yang dikemukakan (perkara 6.1.1) yang mereka kesali adalah bagaimana pusat urut di Pulau Pinang yang menawarkan perkhidmatan seks songsang gay diserbu pihak berkuasa sebanyak 4 kali.
Soalan penting – bagaimanakah sikap kita terhadap mereka?
Sebagai umat Islam kita harus menolak dengan keras tuntutan-tuntutan Comango  yang bertentangan dengan prinsip Islam. Ada perkara yang kerajaan Malaysia boleh ratifikasi namun ada perkara yang kerajaan Malaysia harus berhati-hati dengan tipu helah tuntutan mereka. Hakikatnya, kerajaan Malaysia dan rakyat Malaysia khususnya harus melihat tuntutan Comango sebagai usaha untuk menukar rupa bentuk jati diri negara Malaysia kepada acuan barat yang akan mengancam keharmonian negara.

Cukuplah dengan titah Raja Nazrin Shah di Majlis Wacana Perpaduan Ummah 19 Februari 2013 Kuala Lumpur sebagai peringatan tentang asas jati diri dan asal-usul negara Malaysia:
“Ketika bangsa bagaikan mabuk dilambung ombak globalisasi, amatlah perlu untuk bangsa diperingatkan kepada fakta sejarah, agar Melayu kekal dijadikan konsep yang hidup, tidak dihanyutkan oleh arus globalisasi. Konsep Melayu hendaklah kekal diaktifkan dengan menghormati bahasa Melayu, menghargai budaya Melayu, menghayati ajaran Islam, mengekalkan kedaulatan bangsa yang dilambangkan oleh takhta pemerintahan beraja. Sejauh mana Beta melaut, Beta senantiasa menjadikan pedoman akan ungkap kata yang pernah dizahirkan oleh Paduka Ayahanda Beta, Hakim Raja Tan Sri Azlan Shah ketika dianugerahkan Ijazah Doktor Persuratan olehUniversiti Malaya, pada 30 Jun 1979;

Petikan:“ …bahawa Malaysia adalah sebuah negara berbilang kaum, berbilang bangsa, berbilang agama, berbilang adat resam. Tetapi walaubagaimanapun, kita perlu ingat, dan jika kita tidak ingat, maka kita seharusnyalah diperingatkan, bahawa dalam negara yang semuanya berbilang itu, mestilah ada suatu asas di mana kita mesti menumpukan perhatian. Dalam konteks ini, Malaysia telah wujud hasil dari antuman tiga wilayah, Persekutuan Tanah Melayu, Sabah dan Sarawak. Persekutuan Tanah Melayu pula diasaskan atas tapak kesultanan Melayu Melaka…; Perkataan ‘Negeri Melayu Bersekutu’, ‘Negeri Melayu Tidak Bersekutu’ dan ‘Persekutuan Tanah Melayu’ masih wujud dalam undang-undang kita. Dengan lain perkataan, negara Malaysia adalah berteraskan kepada sejarah Melayu, evolusi politik Melayu, nasionalisme Melayu yang hidup subur dan kepulauan Melayu yang mempunyai sejarah kebudayaan Melayu….Faktor-faktor dan hakikat inilah yang melahirkan Negeri-negeri Melayu, Persekutuan Tanah Melayu dan akhirnya Malaysia”.

Abu Ameen
Aktivis ISMA

Abu Ameen ialah nama pena bagi seorang anak Melayu yang mencintai tanahairnya daripada diancam oleh anasir luar. Beliau merupakan graduan sebuah universiti di Australia di dalam bidang kejuruteraan dan minat menulis.

Sumber:  http://www.ismaweb.net/v4/2013/12/ancaman-comango-dan-realiti-malaysia/

Syed Ahmad Israa' menulis di Fbnya.....


Saya tertarik dengan komentar seorang ilmuan Mesir berkenaan 'preamble'/mukadimah perlembagaan baru Mesir yang sedang cuba diluluskan. Di dalam 'preamble' tersebut tertulis: "Bahawa sesungguhnya Mesir sedang berusaha mengejar bahtera kemajuan". Ilmuan tersebut mempersoalkan; adakah hanya itu kemampuan Mesir? Bukankah sepatutnya negara yang amat kaya dengan khazanah ketamadunan ini yang sepatutnya memimpin bahtera kebangkitan dan ketamadunan yang tersendiri (berasaskan khazanah tamadun Islamnya)?

Kata beliau, 'preamble' ini benar-benar dirangka oleh manusia-manusia yang sudah kalah jiwa dan psikologinya. Kalah dengan hilangnya keyakinan dan kepercayaan diri sendiri, dan kalah dengan mengangkat mazhab materialisme yang dipegang negara-negara barat sebagai suatu bentuk 'kemajuan'.

Ini merupakan suatu yang amat berbeza dengan situasi yang cuba diwujudkan sebelum berlakunya peristiwa Jun/Julai tahun ini di Mesir. Budaya dan suasana yang dicipta ialah budaya "kita mampu bangkit sendiri kerana kita mempunyai segala keperluannya".

Saya kemudian terfikir, di Malaysia juga sebenarnya ada golongan yang mirip-mirip golongan kalah jiwa di Mesir. Ada manusia di Malaysia yang mengatakan kita sangat perlu berusaha mengejar piawaian hak asasi manusia yang ditetapkan oleh barat, meskipun itu bermakna mengorbankan sekian banyak khazanah ketamadunan negara yang unik dan Islamik yang menjadi tunjang rakyat semenjak dahulu.

Rupa-rupanya, di sebalik kerumitan dan kekalutan isu yang banyak berlaku di negara-negara Islam kini, punca dan pusat masalahnya ialah jiwa manusia sendiri. Jika jiwa manusia-manusia itu kuat, berani, penuh keyakinan, dan ikhlas, maka tentulah tindak-tanduk yang terhasil ialah tindak-tanduk yang penuh kepahlawanan, penuh 'kejantanan', dan penuh keperwiraan. Mereka itu sahajalah yang benar-benar layak menjadi 'superhero' penyelamat manusia dalam ertikata yang sebenar-benarnya.

Anda tahu siapa mereka itu? Boleh anda kongsikan? 


 Sumber : Fb Syed Ahmad Israa'

Tuesday, December 17, 2013

Jenayah Juvana

Photo: KELMARIN baru kami ulas kes buang bayi, dan pagi ini ada lagi. Oleh itu, hari ini ingin kami kongsikan beberapa kes yang dirujuk kepada kami dalam ulasan semasa kali ini. Penekanan kali ini ialah jenayah juvana, samada selaku mangsa ataupun pemangsa. Jenayah ini semuanya memberikan kesan fatal samada secara lahiriah maupun dari espek rohani. Sebahagiannya tidak pernah dilapurkan kepada pihak berkuasa. Tujuan kami hanya untuk menampakkan keseriusan situasi semasa sebagai peringatan kepada para ibu bapa.

KES ANAK TUNGGAL YANG DIMANJAKAN

Ini kes anak tunggal dari satu keluarga berada yang terlalu dimanjakan oleh ibu bapa. Anak ini mendapat segala gajet dan kemewahan hidup yang diperlukan. Dalam rumah ada khidmat maid dan guru tuisyen peribadi sejak sekolah rendah lagi. Ironinya, sejak berumur 12 tahun anak ini yang ‘cukup makan’ dan berbadan besar sudah mampu meniduri maid dan guru tuisyen yang mengajarnya. 

Apabila sedar, situasi ini sudah parah dan terlambat untuk diperbaiki. Anak ini dihantar ke pondok tahfiz, namun kedegilannya telah mengatasi kuasa pendidik. Guru-guru dan rakan rakan beliau ditipu dengan pelbagai cara. Untuk mengelakkan dari hukuman, anak ini lari dari pusat tahfiz itu dan masuk ke politeknik dengan mengulangi masalah yang sama. Beliau turut dikatakan merosakkan ramai gadis lain dan menipu pensyarahnya. Masalah bertimpa-timpa. Suara ibu bapa sudah tidak didengar lagi.

KES ANAK USTAZAH KETAGIHAN SEKS SEAWAL USIA 13 TAHUN

Dalam kes anak gadis seorang ustazah dan seorang anggota polis yang berumur 16 tahun itu ada kaitannya. Beliau yang mengaku telah ditiduri ribuan kali oleh 285 jantan itu mengakui yang ramai juga lelaki bawah umur yang menidurinya secara beramai-ramai dalam keadaan sedar dan rela. Menurut ibu si gadis ini, setiap malam anak ini akan keluar dibawa Mat Rempit dan hanya pulang jam 5 pagi. Ibu bapa tahu tapi tidak mampu berbuat apa apa.

Bermula dari ponteng sekolah, lari rumah lalu anak ini tinggal bersama teman lelakinya yang tinggal di rumah bujang bersama beberapa teman wanita lain. Setelah 2 minggu tinggal bersama, gadis ini tidak dapat menahan nafsu melihat keseronokan teman wanita lelaki bujang yang juga tinggal sebumbung itu lalu menggoda teman lelakinya untuk menidurinya. 

Setelah ditemui bapanya dan diletakkan di asrama yang agak jauh, dia melarikan diri pula dari asrama. Sekali lagi kerana kesempitan wang, dia merelakan diri untuk ditiduri lelaki separuh umur yang tidak dikenali, hanya melalui perkenalan di stesen bas. Begitulah selanjutnya sehingga kami selamatkan dia dari rumah bujang dan kami simpan untuk dipulihkan selama 7 bulan. Gadis ini yang berusia 15 tahun ketika itu sanggup melacur diri setiap malam untuk menyara teman lelakinya yang juga penagih dadah.

KES GRADUAN UNIVERSITI IKUT LELAKI INDIA DAN MENGANCAM IBU BAPA

Keluarga gadis ini mengadu untuk meminta bantuan menyelamatkan anak gadisnya yang sudah tidak dapat dikawal. Gadis ini melarikan diri tinggal bersama seorang lelaki India selepas sekian lama memadu kasih. Ibu gadis ini pernah terserempak anaknya berwebcam dalam bilik dalam keadaan lucah namun tidak melakukan sebarang tindakan.

Apabila ditegur, gadis ini membawa lelaki India tersebut dan bertemu ibunya dan berlaku ketegangan. Lelaki India ini mengugut ibu gadis ini mengatakan anaknya sudah berumur 21 tahun dan ibu tidak berhak menghalang hubungan mereka. Beliau malah mengugut untuk menyaman ibu ini atas dasar hak asasi. Anak malang ini malah menjerkah ibunya, mengatakan siapa ibu senang-senang mengatakan dia derhaka? nak menentukan syurga neraka bagi dia???

Ironinya, si bapa seperti kehilangan arah. Setelah lebih 2 bulan anak lari dari rumah pun beliau masih tidak melapurkan kepada polis kerana kononnya anak ini sudah besar dan keluar rumah atas kerelaan sendiri. Beliau hanya berharap kepada bantuan Darus Shifak untuk membomohkan anak ini.

Setelah dikajiselidik, didapati kelaian sudah bermula sekian lama. Ibu bapa ini membiarkan sahaja anak gadis mereka keluar malam dan hanya berpesan jangan pulang lewat dari jam 12 malam. Wajarkah limitasi seorang bapa terhadap anak gadis seperti ini??? Dari situlah anak ini bercampur dengan NGO Internasional yang aneh sehingga bertemu dan memadu kasih dengan lelaki India ini. 

KES SUMBANG MAHRAM JUVANA

Kes yang dirujuk kepada kami ini amat menyedihkan. Seorang gadis sunti berusia 8 tahun ditiduri buat kali pertama oleh rakan abangnya. Dalam masa yang sama abang beliau pula meniduri adik perempuan kepada perogolnya. Dua gadis sunti ini menjadi mangsa, dirogol serentak oleh abang-abang mereka.

Seumur ini gadis ini tidak tahu apa-apa kerana abang sendiri yang membawa beliau ke rumah kosong itu. Ironinya selepas itu, beliau menjadi tempat memuaskan nafsu oleh abang sendiri sehingga umur beliau mencecah 20 tahun. Amat menyedihkan kerana selepas abang beliau berkahwin, beliau menjadi seorang yang ketagih seks dan merelakan diri ditiduri oleh siapa saja yang sudi.

Ada terlalu banyak kes sumbang mahram seperti ini yang tidak mampu kami tuliskan satu persatu. Cukuplah untuk memperlihatkan kondisi jahiliyyah yang lebih teruk dari haiwan. Kawal dan pantaulah aturan dalam rumah kita, kerana pencabulan sudah bermula dari usia 5 tahun, berulang kali bahkan beramai-ramai dalam kalangan saudara mara sendiri.

KES ZINA DAN BUANG BAYI DALAM PENGETAHUAN IBU BAPA

Melalui artikel “Satu Nafas Satu Zina”, kita dapat lihat betapa ramai yang membenarkan situasi ini, BAHKAN MENGEMUKAN kes-kes yang lebih teruk dari itu. Sila lihat artikel itu di sini.
http://prihatin.net.my/v3/2013/12/12/tahap-kritikal-terkait-buang-bayi-satu-nafas-satu-zina/

Dalam artikel ini kami kongsikan kes yang dirujuk kepada kami mengenai ibu bapa yang tahu anak mereka sedang enjoy berzina namun tidak melakukan suatu apa pun. Ramai gadis muda seusia 18 tahun sudah lakukan 4 kali pengguguran, seumur 24 tahun sudah 6-8 kali gugurkan bayi, meneruskan zina lalu hamil lagi. Malah ada pembaca yang memberitahu jiran mereka sendiri yang membiarkan anak-anak gadis mereka hamil dan buang bayi berkali-kali kerana ingin menjaga nama keluarga. Mahu dinikahkan masih terlalu muda kononnya.

Seorang ibu tunggal yang ‘berada’ dengan senang hati membiarkan teman lelakinya keluar masuk rumah dan tidur sebilik dengannya, diperhatikan pula oleh anak-anak gadisnya. Malah beliau membiarkan teman lelakinya menjemput anak-anak gadis beliau dari sekolah dan kolej. Lebih sedih lagi, anak bujang beliau turut membawa teman wanita pulang ke rumah dan disitulah terhimpunnya aktiviti zina, jenayah seksual dalam satu rumah.

Dalam kes berlainan, seorang abang melapurkan kepada bapanya seorang anggota polis, akan kes adiknya yang membawa masuk teman lelakinya dalam bilik. Tabiat itu sudah berlarutan selama 3 tahun tanpa tindakan tegas. Apabila anak gadis itu dikurung, beliau sendiri membuka tingkap untuk membolehkan teman lelakinya masuk melalui tingkap untuk memuaskan nafsu. Apabila disita tingkap tersebut, gadis itu malah lari untuk tinggal bersama teman lelakinya. Itulah akibat ketagihan seks.

ULASAN DARI KES-KES YANG DILAPURKAN DALAM AKHBAR

Prinsip statistik (Law of statistic) menunjukkan daripada satu kes yang dilapur atau ditemui, ada puluhan lagi yang sebenarnya telah berlaku. Dari kes-kes yang dilapur, kita lihat pertengkaran pembaca apabila ada yang mengatakan musibah itu adalah atas sebab kelalaian ibu bapa. Yang lain melenting mengatakan kita tidak patut berkata begitu, menyalahkan ibu bapa.

Sila baca hati-hati berita dari pautan berikut jika anda ada masa dan kenalpasti di mana silapnya. Ini semuanya melibatkan gadis bawah umur. Setiap hari ada saja wawancara dan pendedahan terbuka tentang kes sebegini di tv, bagaimana anak-anak gadis yang terlanjur ini mengakui kronologi bagaimana mereka terjebak.

Dalam kebanyakkan kes, kita lihat memang jelas ada kelalaian ibu bapa. Membiarkan saja anak keluar malam dan pulang lewat pagi. Hanya tersedar setelah anak dirogol, dibunuh, anak hamil, ditangkap khalwat, buang bayi dan sebagainya. Dalam kes anak gadis 14 tahun yang dirogol dan dibunuh bersama adik adiknya sangat jelas kelalaian ibu bapa. Bagaimana anak 14 tahun boleh dizin keluar malam? Wajarkan anak gadis itu bekerja, mengabaikan persekolahannya? Wajarkan anak gadis itu memandu motosikal tanpa lesen?  Jika keluarga ini susah bukankah ada Baitulmal, Jabatan Kebajikan Masyarakat?

Kami sahkan kelalaian ini berlaku dengan berleluasa kerana kami pernah menegur seorang bapa yang membiarkan anak-anak gadis mereka belajar di tingkat atas rumah beliau bersama 10 rakan mereka bercampur bebas lelaki dan perempuan. Alasannya ialah beliau ada di bawah (sedang membaiki kereta). Kami tanyakan berapa jam dibiarkan anak-anak itu bergaul mesra, dia kata 3 jam. Hasil kajian kami, kes begini yang berleluasa berlaku disebabkan sangkaan baik yang keterlaluan. Ibu bapa tidak peka dan melihat bayang musibah sebelum berlakunya. Bukan itu yang Allah ajarkan. Jangan kamu hampiri zina, itu adalah ungkapan prejudis dan pencegahan. Bukan bersangka baik yang tidak kena pada tempatnya.

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/remaja-14-tahun-hamil-dirogol-pengerusi-surau/

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/kes-bunuh-dan-rogol-3-beradik-bukan-kes-biasa/

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/jenayah-seksual-akibat-nafsu-budak-hingusan/

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/dua-suspek-culik-jual-bayi-ditahan/

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/suami-mangsa-rayu-kes-adi-putra-dibuka-semula/

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/bayi-lemah-menangis-40-minit-ditemui-belakang-rumah/

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/mangsa-rogol-8-remaja-lelaki-dakwa-dipaksa-dan-dicederakan-bukan-ketagihan-seks/

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/polis-cari-5-lelaki-samun-dan-rogol-dua-wanita-di-dungun-titik-hitam-jam-3-pagi/

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/bapa-rogol-anak-kandung-dipenjara-15-tahun-10-sebatan/

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/jaip-digesa-siasat-gambar-lucah-pelajar-di-fb/

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/kisah-dua-pelajar-yang-dahaga-di-awal-usia-pendedahan/

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/remaja-14-tahun-perkosa-budak-12-tahun/

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/remaja-bergelumang-noda-sejak-berusia-14-tahun-melacur-jual-bayi-sendiri/

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/pelajar-cemerlang-dirogol-dengan-rela-di-rumah-nenek/

http://prihatin.net.my/v3/2013/09/12/anak-maut-lagi-kemalangan-sama-tetap-berulang/ 

http://prihatin.net.my/v3/2013/10/20/parenting-tips-30-falsafah-kejar-akhirat-dunia-mengikut/

http://prihatin.net.my/v3/2013/10/15/tid-bit-parenting-28-zina-anak-sekolah-satu-bencana/
 
Kita selalu meletakkan takdir Allah kepada perkara buruk. Terkadang kita seolah bersifat prejudis dan meletakkan keburukan yang kita taja itu kepada Allah. Terkadang kami lihat kata-kata kita menampakkan Allah itu tidak adil kerana mengizinkan penganiayaan terhadap anak kecil sampai di rogol, dilanggar kereta oleh abang sendiri dan berbagai-bagai lagi. Padahal bibir kita berkata, segala yang baik sahaja dari Allah, yang buruk itu kerana kelemahan kita sendiri tidak ikut aturan Allah. 

Mari kita hadapi musibah ini dengan merujuk semula kepada banyak peraturan Allah yang sudah kita langgar. INNALILLAHI WAIINA ILAIHI ROJIUN. Sesungguhnya bagi Allah, dan sesungguhnya kepada Nya ada rujukan itu. Allah tidak akan mengubah nasib sesuatu kaum melainkan kaum itu sendiri  mengubahnya. Jika anak 15 tahun tertembak polis selepas dikejar memandu kereta tanpa lesen dengan merbahaya jam 3 pagi, dan begitu juga kes-kes jenayah juvana jam 3 pagi seperti yang di lapur itu, adakah kita ibu bapa memainkan peranan mencegahnya?  Perhatikan juga firman Allah ini,

42. Asy Syuura 
30. Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar.  

48. Jika mereka berpaling maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan. Sesungguhnya apabila Kami merasakan kepada manusia sesuatu rahmat dari Kami dia bergembira ria karena rahmat itu. Dan jika mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar.

APA JALAN KELUAR DARI MASALAH INI?

Tangkapan sudah tidak memberi erti lagi. Kami sarankan agar kita merapatkan saf, membentuk jemaah dalam kejiranan dan kelompok kita. Kita hidupkan suasana kejiranan dan persaudaraan, saling bahu membahu, tolong menolong serta nasihat mensihati dengan ikhlas, penuh rasa tanggungjawab dan berkasih sayang. Kita perhalusi semula firman dan sunnah bersama-sama. Jangan banyak menuding jari. 

Kami telah cuba menghidupkan suasana kekeluargaan dan kerjasama itu untuk sekian lama. Itu saja jalan keluar dalam mendepani permasalahan ini. Kita tidak mampu hidup sendiri lagi. Itu pesan nabi, bila kita tinggalkan hidup berjemaah, maka kita akan dibaham syaitan, seperti serigala membaham kambing gamaknya. Pupuklah cara hidup yang koperatif, bukan kompetitif. 

Kami tutup cetusan ini dengan surah 36. Yaasiin: 6. “Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapa-bapa mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai”. 

Semuga cetusan ini mampu menghidupkan semula hati kita yang sudah lama mati, mata yang sudah lama membuta dan tangan yang sudah lama kusta... 

Kudap Kudap
WARGA PRIHATIN.
 
KELMARIN baru kami ulas kes buang bayi, dan pagi ini ada lagi. Oleh itu, hari ini ingin kami kongsikan beberapa kes yang dirujuk kepada kami dalam ulasan semasa kali ini. Penekanan kali ini ialah jenayah juvana, samada selaku mangsa ataupun pemangsa. Jenayah ini semuanya memberikan kesan fatal samada secara lahiriah maupun dari espek rohani. Sebahagiannya tidak pernah dilapurkan kepada pihak berkuasa. Tujuan kami hanya untuk menampakkan keseriusan situasi semasa sebagai peringatan kepada para ibu bapa.

KES ANAK TUNGGAL YANG DIMANJAKAN

Ini kes anak tunggal dari satu keluarga berada yang terlalu dimanjakan oleh ibu bapa. Anak ini mendapat segala gajet dan kemewahan hidup yang diperlukan. Dalam rumah ada khidmat maid dan guru tuisyen peribadi sejak sekolah rendah lagi. Ironinya, sejak berumur 12 tahun anak ini yang ‘cukup makan’ dan berbadan besar sudah mampu meniduri maid dan guru tuisyen yang mengajarnya.

Apabila sedar, situasi ini sudah parah dan terlambat untuk diperbaiki. Anak ini dihantar ke pondok tahfiz, namun kedegilannya telah mengatasi kuasa pendidik. Guru-guru dan rakan rakan beliau ditipu dengan pelbagai cara. Untuk mengelakkan dari hukuman, anak ini lari dari pusat tahfiz itu dan masuk ke politeknik dengan mengulangi masalah yang sama. Beliau turut dikatakan merosakkan ramai gadis lain dan menipu pensyarahnya. Masalah bertimpa-timpa. Suara ibu bapa sudah tidak didengar lagi.

KES ANAK USTAZAH KETAGIHAN SEKS SEAWAL USIA 13 TAHUN

Dalam kes anak gadis seorang ustazah dan seorang anggota polis yang berumur 16 tahun itu ada kaitannya. Beliau yang mengaku telah ditiduri ribuan kali oleh 285 jantan itu mengakui yang ramai juga lelaki bawah umur yang menidurinya secara beramai-ramai dalam keadaan sedar dan rela. Menurut ibu si gadis ini, setiap malam anak ini akan keluar dibawa Mat Rempit dan hanya pulang jam 5 pagi. Ibu bapa tahu tapi tidak mampu berbuat apa apa.

Bermula dari ponteng sekolah, lari rumah lalu anak ini tinggal bersama teman lelakinya yang tinggal di rumah bujang bersama beberapa teman wanita lain. Setelah 2 minggu tinggal bersama, gadis ini tidak dapat menahan nafsu melihat keseronokan teman wanita lelaki bujang yang juga tinggal sebumbung itu lalu menggoda teman lelakinya untuk menidurinya.

Setelah ditemui bapanya dan diletakkan di asrama yang agak jauh, dia melarikan diri pula dari asrama. Sekali lagi kerana kesempitan wang, dia merelakan diri untuk ditiduri lelaki separuh umur yang tidak dikenali, hanya melalui perkenalan di stesen bas. Begitulah selanjutnya sehingga kami selamatkan dia dari rumah bujang dan kami simpan untuk dipulihkan selama 7 bulan. Gadis ini yang berusia 15 tahun ketika itu sanggup melacur diri setiap malam untuk menyara teman lelakinya yang juga penagih dadah.

KES GRADUAN UNIVERSITI IKUT LELAKI INDIA DAN MENGANCAM IBU BAPA

Keluarga gadis ini mengadu untuk meminta bantuan menyelamatkan anak gadisnya yang sudah tidak dapat dikawal. Gadis ini melarikan diri tinggal bersama seorang lelaki India selepas sekian lama memadu kasih. Ibu gadis ini pernah terserempak anaknya berwebcam dalam bilik dalam keadaan lucah namun tidak melakukan sebarang tindakan.

Apabila ditegur, gadis ini membawa lelaki India tersebut dan bertemu ibunya dan berlaku ketegangan. Lelaki India ini mengugut ibu gadis ini mengatakan anaknya sudah berumur 21 tahun dan ibu tidak berhak menghalang hubungan mereka. Beliau malah mengugut untuk menyaman ibu ini atas dasar hak asasi. Anak malang ini malah menjerkah ibunya, mengatakan siapa ibu senang-senang mengatakan dia derhaka? nak menentukan syurga neraka bagi dia???

Ironinya, si bapa seperti kehilangan arah. Setelah lebih 2 bulan anak lari dari rumah pun beliau masih tidak melapurkan kepada polis kerana kononnya anak ini sudah besar dan keluar rumah atas kerelaan sendiri. Beliau hanya berharap kepada bantuan Darus Shifak untuk membomohkan anak ini.

Setelah dikajiselidik, didapati kelaian sudah bermula sekian lama. Ibu bapa ini membiarkan sahaja anak gadis mereka keluar malam dan hanya berpesan jangan pulang lewat dari jam 12 malam. Wajarkah limitasi seorang bapa terhadap anak gadis seperti ini??? Dari situlah anak ini bercampur dengan NGO Internasional yang aneh sehingga bertemu dan memadu kasih dengan lelaki India ini.

KES SUMBANG MAHRAM JUVANA

Kes yang dirujuk kepada kami ini amat menyedihkan. Seorang gadis sunti berusia 8 tahun ditiduri buat kali pertama oleh rakan abangnya. Dalam masa yang sama abang beliau pula meniduri adik perempuan kepada perogolnya. Dua gadis sunti ini menjadi mangsa, dirogol serentak oleh abang-abang mereka.

Seumur ini gadis ini tidak tahu apa-apa kerana abang sendiri yang membawa beliau ke rumah kosong itu. Ironinya selepas itu, beliau menjadi tempat memuaskan nafsu oleh abang sendiri sehingga umur beliau mencecah 20 tahun. Amat menyedihkan kerana selepas abang beliau berkahwin, beliau menjadi seorang yang ketagih seks dan merelakan diri ditiduri oleh siapa saja yang sudi.

Ada terlalu banyak kes sumbang mahram seperti ini yang tidak mampu kami tuliskan satu persatu. Cukuplah untuk memperlihatkan kondisi jahiliyyah yang lebih teruk dari haiwan. Kawal dan pantaulah aturan dalam rumah kita, kerana pencabulan sudah bermula dari usia 5 tahun, berulang kali bahkan beramai-ramai dalam kalangan saudara mara sendiri.

KES ZINA DAN BUANG BAYI DALAM PENGETAHUAN IBU BAPA

Melalui artikel “Satu Nafas Satu Zina”, kita dapat lihat betapa ramai yang membenarkan situasi ini, BAHKAN MENGEMUKAN kes-kes yang lebih teruk dari itu. Sila lihat artikel itu di sini.
http://prihatin.net.my/v3/2013/12/12/tahap-kritikal-terkait-buang-bayi-satu-nafas-satu-zina/

Dalam artikel ini kami kongsikan kes yang dirujuk kepada kami mengenai ibu bapa yang tahu anak mereka sedang enjoy berzina namun tidak melakukan suatu apa pun. Ramai gadis muda seusia 18 tahun sudah lakukan 4 kali pengguguran, seumur 24 tahun sudah 6-8 kali gugurkan bayi, meneruskan zina lalu hamil lagi. Malah ada pembaca yang memberitahu jiran mereka sendiri yang membiarkan anak-anak gadis mereka hamil dan buang bayi berkali-kali kerana ingin menjaga nama keluarga. Mahu dinikahkan masih terlalu muda kononnya.

Seorang ibu tunggal yang ‘berada’ dengan senang hati membiarkan teman lelakinya keluar masuk rumah dan tidur sebilik dengannya, diperhatikan pula oleh anak-anak gadisnya. Malah beliau membiarkan teman lelakinya menjemput anak-anak gadis beliau dari sekolah dan kolej. Lebih sedih lagi, anak bujang beliau turut membawa teman wanita pulang ke rumah dan disitulah terhimpunnya aktiviti zina, jenayah seksual dalam satu rumah.

Dalam kes berlainan, seorang abang melapurkan kepada bapanya seorang anggota polis, akan kes adiknya yang membawa masuk teman lelakinya dalam bilik. Tabiat itu sudah berlarutan selama 3 tahun tanpa tindakan tegas. Apabila anak gadis itu dikurung, beliau sendiri membuka tingkap untuk membolehkan teman lelakinya masuk melalui tingkap untuk memuaskan nafsu. Apabila disita tingkap tersebut, gadis itu malah lari untuk tinggal bersama teman lelakinya. Itulah akibat ketagihan seks.

ULASAN DARI KES-KES YANG DILAPURKAN DALAM AKHBAR

Prinsip statistik (Law of statistic) menunjukkan daripada satu kes yang dilapur atau ditemui, ada puluhan lagi yang sebenarnya telah berlaku. Dari kes-kes yang dilapur, kita lihat pertengkaran pembaca apabila ada yang mengatakan musibah itu adalah atas sebab kelalaian ibu bapa. Yang lain melenting mengatakan kita tidak patut berkata begitu, menyalahkan ibu bapa.

Sila baca hati-hati berita dari pautan berikut jika anda ada masa dan kenalpasti di mana silapnya. Ini semuanya melibatkan gadis bawah umur. Setiap hari ada saja wawancara dan pendedahan terbuka tentang kes sebegini di tv, bagaimana anak-anak gadis yang terlanjur ini mengakui kronologi bagaimana mereka terjebak.

Dalam kebanyakkan kes, kita lihat memang jelas ada kelalaian ibu bapa. Membiarkan saja anak keluar malam dan pulang lewat pagi. Hanya tersedar setelah anak dirogol, dibunuh, anak hamil, ditangkap khalwat, buang bayi dan sebagainya. Dalam kes anak gadis 14 tahun yang dirogol dan dibunuh bersama adik adiknya sangat jelas kelalaian ibu bapa. Bagaimana anak 14 tahun boleh dizin keluar malam? Wajarkan anak gadis itu bekerja, mengabaikan persekolahannya? Wajarkan anak gadis itu memandu motosikal tanpa lesen? Jika keluarga ini susah bukankah ada Baitulmal, Jabatan Kebajikan Masyarakat?

Kami sahkan kelalaian ini berlaku dengan berleluasa kerana kami pernah menegur seorang bapa yang membiarkan anak-anak gadis mereka belajar di tingkat atas rumah beliau bersama 10 rakan mereka bercampur bebas lelaki dan perempuan. Alasannya ialah beliau ada di bawah (sedang membaiki kereta). Kami tanyakan berapa jam dibiarkan anak-anak itu bergaul mesra, dia kata 3 jam. Hasil kajian kami, kes begini yang berleluasa berlaku disebabkan sangkaan baik yang keterlaluan. Ibu bapa tidak peka dan melihat bayang musibah sebelum berlakunya. Bukan itu yang Allah ajarkan. Jangan kamu hampiri zina, itu adalah ungkapan prejudis dan pencegahan. Bukan bersangka baik yang tidak kena pada tempatnya.

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/remaja-14-tahun-hamil-dirogol-pengerusi-surau/

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/kes-bunuh-dan-rogol-3-beradik-bukan-kes-biasa/

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/jenayah-seksual-akibat-nafsu-budak-hingusan/

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/dua-suspek-culik-jual-bayi-ditahan/

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/suami-mangsa-rayu-kes-adi-putra-dibuka-semula/

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/bayi-lemah-menangis-40-minit-ditemui-belakang-rumah/

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/mangsa-rogol-8-remaja-lelaki-dakwa-dipaksa-dan-dicederakan-bukan-ketagihan-seks/

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/polis-cari-5-lelaki-samun-dan-rogol-dua-wanita-di-dungun-titik-hitam-jam-3-pagi/

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/bapa-rogol-anak-kandung-dipenjara-15-tahun-10-sebatan/

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/jaip-digesa-siasat-gambar-lucah-pelajar-di-fb/

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/kisah-dua-pelajar-yang-dahaga-di-awal-usia-pendedahan/

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/remaja-14-tahun-perkosa-budak-12-tahun/

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/remaja-bergelumang-noda-sejak-berusia-14-tahun-melacur-jual-bayi-sendiri/

http://prihatin.net.my/v3/2013/12/16/pelajar-cemerlang-dirogol-dengan-rela-di-rumah-nenek/

http://prihatin.net.my/v3/2013/09/12/anak-maut-lagi-kemalangan-sama-tetap-berulang/

http://prihatin.net.my/v3/2013/10/20/parenting-tips-30-falsafah-kejar-akhirat-dunia-mengikut/

http://prihatin.net.my/v3/2013/10/15/tid-bit-parenting-28-zina-anak-sekolah-satu-bencana/

Kita selalu meletakkan takdir Allah kepada perkara buruk. Terkadang kita seolah bersifat prejudis dan meletakkan keburukan yang kita taja itu kepada Allah. Terkadang kami lihat kata-kata kita menampakkan Allah itu tidak adil kerana mengizinkan penganiayaan terhadap anak kecil sampai di rogol, dilanggar kereta oleh abang sendiri dan berbagai-bagai lagi. Padahal bibir kita berkata, segala yang baik sahaja dari Allah, yang buruk itu kerana kelemahan kita sendiri tidak ikut aturan Allah.

Mari kita hadapi musibah ini dengan merujuk semula kepada banyak peraturan Allah yang sudah kita langgar. INNALILLAHI WAIINA ILAIHI ROJIUN. Sesungguhnya bagi Allah, dan sesungguhnya kepada Nya ada rujukan itu. Allah tidak akan mengubah nasib sesuatu kaum melainkan kaum itu sendiri mengubahnya. Jika anak 15 tahun tertembak polis selepas dikejar memandu kereta tanpa lesen dengan merbahaya jam 3 pagi, dan begitu juga kes-kes jenayah juvana jam 3 pagi seperti yang di lapur itu, adakah kita ibu bapa memainkan peranan mencegahnya? Perhatikan juga firman Allah ini,

42. Asy Syuura
30. Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar.

48. Jika mereka berpaling maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan. Sesungguhnya apabila Kami merasakan kepada manusia sesuatu rahmat dari Kami dia bergembira ria karena rahmat itu. Dan jika mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar.

APA JALAN KELUAR DARI MASALAH INI?

Tangkapan sudah tidak memberi erti lagi. Kami sarankan agar kita merapatkan saf, membentuk jemaah dalam kejiranan dan kelompok kita. Kita hidupkan suasana kejiranan dan persaudaraan, saling bahu membahu, tolong menolong serta nasihat mensihati dengan ikhlas, penuh rasa tanggungjawab dan berkasih sayang. Kita perhalusi semula firman dan sunnah bersama-sama. Jangan banyak menuding jari.

Kami telah cuba menghidupkan suasana kekeluargaan dan kerjasama itu untuk sekian lama. Itu saja jalan keluar dalam mendepani permasalahan ini. Kita tidak mampu hidup sendiri lagi. Itu pesan nabi, bila kita tinggalkan hidup berjemaah, maka kita akan dibaham syaitan, seperti serigala membaham kambing gamaknya. Pupuklah cara hidup yang koperatif, bukan kompetitif.

Kami tutup cetusan ini dengan surah 36. Yaasiin: 6. “Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapa-bapa mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai”.

Semuga cetusan ini mampu menghidupkan semula hati kita yang sudah lama mati, mata yang sudah lama membuta dan tangan yang sudah lama kusta...

Kudap Kudap
WARGA PRIHATIN.
 
Sumber:   https://www.facebook.com/wargaprihatin